Sabtu, Januari 28, 2017

Ini Kata Masyarakat Soal Program Pemprov DKI Jakarta

loading...


PemudaBanget - Jakarta-Masyarakat DKI Jakarta menilai, program kerja Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta non aktif Djarot Saiful Hidayat, telah membawa perubahan positif buat Ibu Kota Jakarta. Pelayanan publik, pembangunan infrastruktur, penanganan banjir, transportasi, hingga penataan pemukiman dinilai cukup berhasil.

Pegawai swasta, Chandra S (32) mengatakan, perubahan yang paling menonjol dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat adalah pelayanan publik. Kehadiran Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU), memberikan dampak yang sangat signifikan buat kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan di setiap kelurahan di Jakarta.

"Perbedaan yang paling menonjol adalah adanya PPSU atau pasukan oranye yang sangat membantu menjaga kebersihan di setiap kelurahan. Kalau dulu masih kelihatan sampah-sampah di jalan, sekarang jarang sekali. Sangat besar perannya membuat Jakarta bersih. Program ini saya kira sangat bagus, sekaligus membuka lapangan pekerjaan," ujarnya kepada Beritasatu.com, Jumat (27/1).

Dikatakannya, pekerja harian lepas (PHL) Dinas Tata Air, Dinas Pertamanan, dan Pemakaman, dan lainnya juga bekerja dengan baik.

"Sempurna belum, tapi ya sudah cukup bagus. Terkadang hujan masih ada genangan, tapi cepat surut. Kalau banjir besar sudah tidak ada. Sampah-sampah yang menyumbat saluran selalu dibersihkan. Pohon tumbang juga cepat ditangani," ungkap warga Jagakarsa itu.

Ia menambahkan, para "pasukan" itu diawasi pemerintah. Sehingga, tertib dan giat bekerja. "Kalau kinerjanya jelek akan diganti. Mereka giat kerja karena gajinya juga cukup besar," katanya.

Dia melanjutkan, pelayanan publik di tingkat kelurahan dan kecamatan juga berubah. Pengurusan surat-surat semisal Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga dan lainnya cepat serta mudah. "Kalau dulu kan lama. Harus ada pelicinnya (uang) baru cepat," tegasnya.

Menurutnya, pemerintah Basuki-Djarot juga mengajak masyarakat berperan aktif dalam menjaga kebersihan, ketertiban, termasuk keamanan lingkungannya dengan program online Jakarta Smart City atau aplikasi Qlue.

"Warga bisa melaporkan melalui aplikasi Qlue apabila ada peristiwa banjir, pohon tumbang, jalan rusak, ada sampah, kebakaran dan lainnya. Kehadiran aplikasi Qlue mendukung kinerja Pemprov. Warga diajak berperan aktif melaporkan peristiwa dan biasanya langsung direspon instansi terkait," ucapnya.

Ia menyebutkan, transparasi birokrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga semakin baik. Termasuk, pembangunan infrastruktur jalan dan sistem transportasi.

"Sekarang Transjakarta penuh terus. Sudah banyak yang memanfaatkan jasanya. Jumlahnya juga terus bertambah. Namun, tetap harus dievaluasi khususnya kualitas armada dan jalur busway yang belum benar-benar steril," tandasnya.

Sementara itu, Teri Kurniawan (33), buruh, mengaku sangat terbantu dengan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta. "Anak terbantu banget beli buku dan baju sekolah. Anak baru satu, masih SD (Sekolah Dasar). Lumayan ngurangin pengeluaran," ucapnya.

Warga Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu mengungkapkan, banjir di Jakarta juga semakin teratasi. "Kalau dulu ujan dikit banjir, pasti Kampung Melayu kerendem air, Daan Mogot, Grogol. Sekarang, kalau ada juga cepat surut disedot airnya. Saluran airnya juga dibersihin terus, sungai dibersihin," terangnya.

Menyoal penertiban kawasan tempat tinggal di bantaran sungai, Dia mengungkapkan, program itu sudah tepat. "Kasihan tinggal di pinggir kali. Rumah sama kali tingginya sama. Kalau air meluap pasti terendam. Bahaya juga, keselamatan terancam. Soal ganti rugi, kan dikasih rumah susun. Kalau ada sertifikatnya baru harus ganti uang," tandasnya.


EmoticonEmoticon